Kendali jarak jauh kapal tersebut tampak seperti salah satu tas nuklir yang diadaptasi secara khusus, yang digunakan oleh para pemimpin dunia dalam film-film Hollywood untuk mengizinkan penggunaan senjata nuklir. Bahkan ada tombol merah untuk "detonasi manual", jelas Thirteenth.
Drone dikendalikan dari pangkalan melalui tautan satelit. “Anda dapat mengontrolnya dari belahan dunia mana pun jika Anda memiliki internet,” kata Thirteenth. Magura V5 memiliki koneksi cadangan jika koneksi utama gagal, tambahnya.
Drone sulit dikenali karena kecepatan dan ukurannya, kata Komandan Ketigabelas
Drone sulit dikenali karena kecepatan dan ukurannya, kata Komandan Ketigabelas
Ia mengakui bahwa sistem peperangan elektronik Rusia dapat mengganggu sinyal, namun ia mengklaim drone mampu mengatasinya. Tentu saja, dia tidak mau menjelaskan lebih lanjut bagaimana caranya.
Ketika drone Magura menargetkan kapal Rusia, drone tersebut diduga dapat berlayar hingga 80km/jam (50mph). Berkat kecepatan dan ukurannya sepanjang 6 m (20 kaki), drone ini sulit dikenali, terutama di tengah ombak di malam hari.
Pada Minggu lalu, kru Sergey Kotov mengetahui hal itu dengan susah payah.
Tentara di kapal Rusia mencoba menghancurkan drone yang mendekat dengan senapan mesin berat. Namun sulit untuk mengenai mereka karena mereka sangat kecil dan dapat bermanuver.
Penggunaan amunisi pelacak khusus, yang menyala saat habis, membantu tentara Rusia mengarahkan tembakan mereka di malam hari. Namun, peluru tersebut juga membantu operator drone Ukraina menghindari peluru.
“Mereka menunjukkan kepada kita dari mana api itu berasal, di mana api itu menyerang, dan arah mana yang harus kita ambil untuk bermanuver,” kata Thirteenth.
Dilihat dari cuplikan serangan di masa lalu, beberapa drone biasanya terlibat dalam satu serangan untuk meningkatkan peluang mengenai sasaran.
Operasi memburu kapal perang bisa berlangsung berhari-hari. Operator harus tetap fokus sepanjang waktu. "Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku kelelahan seperti perasan lemon," gurau Thirteenth.