Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim di Bangkalan, Polisi Periksa Tiga Saksi

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Kamis 14 Maret 2024 13:51 WIB
Share :

JAKARTA - Polres Bangkalan telah meminta keterangan tiga orang saksi untuk mengusut kasus dugaan malpraktik persalinan di Puskesmas Kedundung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan.

Kasatreskrim AKP Heru Cahyo Seputro mengatakan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan penyelidikan untuk mencari dan menemukan alat bukti. Tujuannya, untuk dapat menaikan status perkara ke penyidikan.

"Satreskrim Polres Bangkalan saat ini sudah memeriksa 3 saksi, yakni pelapor (suami korban), tenaga kesehatan Polides, dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan kedokteran Forensik untuk mengetahui apa penyebab dari peristiwa tersebut, juga berkoordinasi denga ahli akademisi hukum pidana Universitas Airlangga Surabaya," kata Heru dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

Peristiwa dugaan mal praktik tersebut menimpa Musarrofah, saat proses persalinan di Puskemas Kedundung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan.

Kabar tersebut berawal dari viralnya video pengakuan Musarrofah, yang menyatakan anaknya meninggal dunia saat proses persalinan dengan kepala bayi tertinggal di dalam perutnya.

Terkait dugaan mal praktik tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan menyatakan narasi dalam video yang tersebar tersebut ada banyak yang keliru.

Di mana kenyataannya, bayi Musarrofah sudah meninggal dalam kandungan delapan hingga sepuluh hari sebelumnya di dalam rahim, bukan meninggal saat persalinan.

Bahkan fakta tersebut menurut Dinas Kesehatan, sudah disampaikan sebelumnya oleh petugas puskesmas ke pihak keluarga Musarrofah. Bahwa, tidak ada bunyi detak jantung dalam kandungannya.

Karena bayi sudah meninggal dalam kandungan dengan rentang waktu seminggu lebih, membuat jasad bayi sudah mengalami pembusukan secara alami dalan perut.

"Musarrofah sendiri sudah mengalami hal ini yang kedua kalinya. Karena dalam riwayat kehamilan pertamanya, bayi Musarrofah juga sudah meninggal dalam kandungan," ujar Dokter Forensik RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan, dr Ediy Suharto, Selasa (12/3/2024).

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya