INDIA - Polisi di India telah menangkap lima orang setelah beberapa mahasiswa internasional diserang di asrama universitas saat salat tarawih.
Para pejabat mengatakan perdebatan sengit mengenai lokasi salat menyebabkan serangan fisik di Universitas Gujarat di India barat pada Sabtu (16/3/2024).
Sumber polisi mengatakan lima siswa dirawat karena luka-luka.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan pemerintah Gujarat mengambil “tindakan tegas” terhadap para pelaku.
GS Malik, komisaris polisi kota Ahmedabad, mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar dua lusin orang memasuki asrama pada Sabtu (16/3/2024) malam dan menolak para siswa yang salat, dan meminta mereka melakukannya di masjid.
“Mereka berdebat mengenai masalah ini, menyerang dan melemparkan batu. Pelaku juga merusak kamar mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki kasus tersebut.
Pejabat senior polisi lainnya, Tarun Duggal, mengatakan kepada BBC Gujarati bahwa nama lima pria yang ditangkap adalah Hitesh Mewada, Bharat Patel, Shitij Pandey, Jitendra Patel dan Sunil Dudhirua. Mereka belum membuat pernyataan publik apa pun selama berada dalam tahanan polisi. Dia menambahkan bahwa lebih banyak orang mungkin akan ditangkap dalam waktu dekat.
Polisi belum memastikan apakah orang-orang tersebut terkait dengan organisasi politik atau agama.
Wartawan BBC Gujarati yang mengunjungi lokasi kejadian pada Sabtu mengatakan, mereka melihat batu dan kendaraan rusak di lokasi kejadian. Video yang beredar online menunjukkan massa mengangkat slogan-slogan agama Hindu ketika mereka menyerang para pelajar, merusak kendaraan dan melempari batu.
Tiga dari siswa yang terluka telah dipulangkan dari rumah sakit sementara dua lainnya berada dalam kondisi stabil.