Mengenal Agama Druze, yang Banyak Pengikutnya di Lebanon dan Israel

Ludwina Andhara Herawati, Jurnalis
Kamis 21 Maret 2024 16:22 WIB
Mengenal agama Druze, yang banyak pengikutnya di Lebanon dan Israel (Foto: AFP)
Share :

ISRAEL - Di Israel, Druze diakui secara resmi sebagai entitas keagamaan terpisah yang memiliki tradisi sendiri.

Berdasarkan Pew Research Center, Druze dapat ditemukan di berbagai negara, yakni Suriah, Lebanon, Israel dan Yordania. Di Israel, Druze aktif dalam kegiatan publik. Sebagian besar tinggal di bagian utara Galilea, Carmel, dan Dataran Tinggi Golan.

Perlu disadari, bahwa selain aktif dalam kegiatan publik, para pengikut Druze tunduk pada wajib militer. Militer di Israel memiliki unit khusus Druze yang disebut Herev atau batalion pedang.

Sama halnya kelompok Kurdi, Druze dipisahkan oleh perbatasan yang dibuat setelah Kesultanan Ottoman pecah pada awal 1920-an. Keunikan Druze yakni menggabungkan unsur-unsur Islam, Hindu, dan filsafat Yunani Klasik. Tidak hanya itu, tradisi mereka berasal dari abad ke-11.

Melansir Britannica, Druze berasal dari Mesir, sebagai bagian dari aliran Syiah Isma īlī pada masa pemerintahan khalifah Fāṭimid, al-Ḥākim bi-Amr Allāh. Diketahui pemberian nama Druze dilakukan oleh seorang pengkhotbah awal, Muhammad bin Ismail Nashtakin ad-Darazī. Meskipun menolak pandangan ad-Darazi sebagai bid'ah, mereka menggunakan nama tersebut.

Mengutip sumber lain, kegiatan Druze dilakukan secara rahasia dan tertutup, dan dikenal sebagai Sesi Kebijaksanaan. Tidak hanya itu, mereka tidak mengizinkan perpindahan agama, baik keluar maupun masuk.

Konsep Druze tentang Ketuhanan dinyatakan sebagai konsep kesatuan yang ketat dan tanpa kompromi. Doktrin utama mereka menyatakan bahwa Tuhan adalah transenden dan imanen.

Dalam upaya mereka dalam mempertahankan pengakuan kesatuan, mereka melepas seluruh sifat dari Tuhan. Tidak ada sifat yang berbeda dari hakikat-Nya di dalam Tuhan.

Kitab Suci yang diyakini Druze diantaranya Alquran dan Surat Hikmah. Tulisan kuno Druze lainnya ada Rasa'il al-Hind atau Surat India serta naskah-naskah yang hilang.

Tempat suci Druze merupakan situs arkeologi yang terkait dengan perayaan keagamaan, seperti Nabi Shu'ayb yang didedikasikan untuk tokoh sentral agama mereka, Yitro. Druze melakukan ziarah ke tempat ini, khususnya pada hari raya Ziyarat al-Nabi Shu'ayb.

Selain itu, rumah ibadah Druze, yang disebut khilwa atau khalwat, memegang peran penting dalam kehidupan sosial mereka. Khalwat sering disebut sebagai majlis dalam bahasa lokal.

Tempat suci keagamaan lainnya terkait dengan peringatan peristiwa bersejarah atau kematian seorang nabi. Jika berbentuk mausoleum, disebut mazār oleh Druze, dan jika tempat suci, disebut maqām.

Tempat-tempat suci ini menjadi semakin penting bagi komunitas saat menghadapi kesulitan dan bencana, tersebar di berbagai desa dan wilayah di Suriah, Lebanon, dan Israel.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya