GAZA - Militer Israel mengatakan pada Rabu (30/3/2024) bahwa mereka telah membunuh sekitar 90 pria bersenjata dan menangkap 160 orang dalam serangan di rumah sakit (RS) Al Shifa di Gaza. Tuduhan ini langsung dibantah oleh kelompok Islam Hamas.
Al Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebelum perang, kini menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang bahkan hanya beroperasi sebagian di bagian utara wilayah tersebut, dan juga menampung warga sipil yang kehilangan tempat tinggal.
“Selama beberapa hari terakhir, pasukan telah membasmi teroris dan menempatkan senjata di area rumah sakit, sekaligus mencegah bahaya terhadap warga sipil, pasien, tim medis, dan peralatan medis,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
Israel juga enerbitkan nama dan foto dua tentara Israel yang tewas dalam operasi tersebut.
Penggerebekan Israel di rumah sakit dimulai pada Senin (18/3/2024) dini hari. Pihak militer, yang mempublikasikan video penyimpanan senjata di dalam fasilitas tersebut, mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan pasukan khusus yang didukung oleh infanteri dan tank, berdasarkan intelijen bahwa rumah sakit tersebut kembali digunakan oleh orang-orang bersenjata.
Ismail Al-Thawabta, Direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza, mengatakan semua korban tewas adalah pasien yang terluka dan pengungsi di dalam rumah sakit.