Namun pada Selasa (26/3/2024), Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan orang-orang bersenjata itu awalnya berusaha menyeberang ke negaranya sebelum berbalik dan menuju Ukraina setelah mereka menyadari bahwa penyeberangan ke Belarusia telah ditutup.
Direktur badan keamanan FSB Rusia mengatakan pada Selasa (26/3/2024) bahwa dia yakin Ukraina, bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam serangan Moskow.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menanggapi tuduhan itu di platform media sosial X. "Klaim Rusia mengenai Barat dan Ukraina dalam serangan Balai Kota Crocus adalah omong kosong belaka,” cuitnya.
Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan pada konferensi keamanan di Kyiv bahwa dia yakin pihak berwenang Rusia telah mengetahui persiapan serangan besar setidaknya sejak pertengahan Februari.
Budanov, yang komentarnya dilaporkan di media Ukraina, mengatakan pihak berwenang memilih untuk tidak mengatakan apa-apa karena mereka meremehkan skala serangan tersebut, atau menyalahkan Ukraina dan melanjutkan dengan pemecatan para pejabat.
Setelah penembakan itu, seorang pejabat AS mengatakan Washington telah memperingatkan Moskow dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan terjadinya serangan.
(Susi Susanti)