Rusia Sulit Percaya ISIS Miliki Kapasitas untuk Lakukan Serangan Teror di Gedung Konser Moskow

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 28 Maret 2024 18:45 WIB
Rusia sulit percaya ISIS miliki kapasitas untuk lakukan serangan teror di gedung konser Moskow (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Rabu (27/3/2024) bahwa sangat sulit dipercaya bahwa Negara Islam atau ISIS memiliki kapasitas untuk melancarkan serangan teroris terhadap gedung konser Moskow pada Jumat (22/3/2024) lalu yang menewaskan sedikitnya 143 orang.

Zakharova mengulangi pernyataan Moskow, yang belum memberikan bukti, bahwa Ukraina berada di balik serangan di Balai Kota Crocus, serangan paling mematikan yang pernah dialami Rusia dalam 20 tahun.

Kementerian Darurat Rusia menerbitkan daftar nama yang menunjukkan 143 orang tewas dalam penembakan massal pada Jumat (22/3/2024) lalu. Penghitungan resmi sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 139 orang.

ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut dan para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka memiliki data intelijen yang menunjukkan bahwa pembantaian tersebut dilakukan oleh cabang jaringan tersebut di Afghanistan, ISIS Khorasan. Ukraina berulang kali membantah pihaknya ada hubungannya dengan serangan itu.

Namun Zakharova mengatakan negara-negara Barat segera melemparkan tanggung jawab pada Negara Islam, yang juga dikenal sebagai ISIS, sebagai cara untuk mengalihkan kesalahan dari Ukraina dan pemerintah Barat yang mendukung Kyiv.

“Untuk menghilangkan kecurigaan dari kolektif Barat, mereka sangat perlu menemukan sesuatu, jadi mereka menggunakan ISIS, mengeluarkan kartu as, dan hanya beberapa jam setelah serangan teroris, media Anglo-Saxon mulai menyebarkan versi-versi ini," katanya, dikutip Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan Islam, namun menyatakan serangan itu menguntungkan Ukraina dan Kyiv mungkin punya peran.

Dia mengatakan bahwa seseorang di pihak Ukraina telah menyiapkan "jendela" bagi orang-orang bersenjata untuk melarikan diri melintasi perbatasan sebelum mereka ditangkap di Rusia barat pada Jumat (22/3/2024) malam.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya