“Jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel akan membalas dan menyerang di Iran,” cuitnya dalam sebuah postingan di X dalam bahasa Farsi dan Ibrani, dikutip AP.
Seperti diketahui, Teheran menganggap Israel bertanggung jawab atas serangan yang meratakan bangunan tersebut, menewaskan 12 orang. Israel belum mengakui keterlibatannya, meskipun pihaknya telah bersiap menghadapi tanggapan Iran terhadap serangan tersebut, sebuah peningkatan signifikan dalam perang bayangan mereka yang telah berlangsung lama.
Serangan tersebut menewaskan Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang tokoh senior di Garda Revolusi Islam Iran yang memimpin Pasukan Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016. Sebelas orang lainnya yang tewas termasuk enam anggota Garda Revolusi, empat warga Suriah, dan seorang anggota milisi Hizbullah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian pada Senin (8/4/2024) menuduh Amerika Serikat (AS) memberikan “lampu hijau” kepada Israel untuk melakukan serangan terhadap gedung konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh pejabat militer Iran termasuk dua jenderal.
Hossein menegaskan kembali janji Teheran bahwa mereka akan menanggapi serangan tersebut, yang secara luas disalahkan pada Israel, yang tampaknya menandakan peningkatan penargetan Israel terhadap pejabat militer Iran, yang mendukung kelompok militan yang memerangi Israel di Gaza, dan di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon.
(Susi Susanti)