IRAN – Gedung Putih telah memperingatkan Israel bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan apa pun terhadap Iran.
Lebih dari 300 drone dan rudal ditembakkan ke Israel semalam, yang menurut Iran merupakan respons terhadap serangan tanggal 1 April terhadap konsulatnya di Suriah.
Pesawat dan sistem pertahanan udara Israel dan AS menembak jatuh 99% drone yang diluncurkan oleh Iran.
Para pejabat mengatakan Presiden AS Joe Biden mendesak Israel untuk mempertimbangkan tanggapannya dengan “hati-hati”.
Berbicara kepada wartawan pada Minggu (14/4/2024), seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa Biden mengatakan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk berpikir dengan sangat hati-hati dan strategis tentang bagaimana pasukannya membalas tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap negara tersebut.
Pejabat itu menambahkan bahwa pemerintahan Biden yakin Israel “memiliki yang terbaik” dalam masalah serangan ini, yang dimulai ketika komandan senior militer Iran terbunuh di gedung konsulat Iran di Suriah.
Sekitar 99% dari rudal, drone, dan rudal jelajah yang diluncurkan selama operasi pembalasan Iran ditembak jatuh atau dicegat, yang oleh para pejabat AS disebut sebagai tanda superioritas militer Israel atas Iran.
Pesawat dan kapal angkatan laut AS menembak jatuh puluhan proyektil Iran saat serangan itu terjadi. Sekitar 70 drone dan beberapa rudal balistik ditembak jatuh oleh pesawat dan kapal AS atau oleh pasukan pertahanan udara di Irak.
Percakapan terjadi antara Biden dan Netanyahu pada saat emosi meningkat tepat setelah serangan itu, yang mencakup sekitar 100 rudal balistik yang terbang secara bersamaan menuju Israel.
Selama panggilan telepon, kedua pemimpin berdiskusi tentang bagaimana memperlambat dan memikirkan segala sesuatunya, dan Biden menekankan bahwa Israel telah mendapatkan yang terbaik dari hal ini.
Namun pejabat tersebut menolak untuk mengatakan apakah Gedung Putih memperingatkan terhadap tanggapan yang signifikan, dan hanya mengatakan bahwa itu adalah perhitungan yang harus dilakukan oleh Israel.
Dalam serangkaian tayangan televisi di jaringan AS pada hari sebelumnya, juru bicara keamanan nasional John Kirby berulang kali mengatakan bahwa AS telah menjelaskan kepada Israel bahwa pihaknya berupaya menghindari konflik yang lebih luas.
Pemerintahan senior mengatakan bahwa pesan yang sama telah dikirim ke Iran melalui saluran diplomatik.
Baik Kirby maupun pejabat tersebut mengatakan bahwa AS akan terus membela Israel, namun mengesampingkan partisipasi dalam tindakan balasan Israel.
Sikap tersebut memicu kritik dari beberapa anggota parlemen AS dan mantan pejabat dari kedua sisi spektrum politik.
(Susi Susanti)