“Kita berada di tepi jurang dan kita harus menjauh dari situ,” terang Josep Borrell, kepala urusan luar negeri Uni Eropa, kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero.
“Kami harus menginjak rem dan gigi mundur,” lanjutnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyampaikan seruan serupa. Washington dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga menyerukan untuk menahan diri.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada Senin (15/4/2024)menolak untuk mengatakan apakah Biden mendesak Netanyahu dalam pembicaraan pada Sabtu (13/4/2024) malam untuk menahan diri dalam menanggapi Iran.
“Kami tidak ingin melihat perang dengan Iran. Kami tidak ingin melihat konflik regional,” kata Kirby dalam sebuah pengarahan.
Dia menambahkan bahwa Israel-lah yang memutuskan apakah dan bagaimana mereka akan menanggapinya.
Rusia menahan diri untuk tidak mengkritik sekutunya, Iran, namun juga mendesak untuk menahan diri.
“Eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Seperti diketahui, Iran melancarkan serangannya setelah pembunuhan tujuh perwira Garda Revolusi Iran di Damaskus pada 1 April, termasuk dua komandan senior. Israel tidak membenarkan atau membantah melakukan serangan tersebut.
Serangan balasan Iran, yang melibatkan lebih dari 300 rudal dan drone, menyebabkan kerusakan ringan di Israel dan melukai seorang gadis berusia 7 tahun. Sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
(Susi Susanti)