WHO mengatakan Dow mengonfirmasi bahwa bahan-bahan yang diidentifikasi dalam peringatan hari Senin dan ditemukan oleh DRAP tidak diproduksi atau dipasok oleh perusahaan tersebut.
“Bahan propilen glikol yang diidentifikasi dalam peringatan ini dianggap telah diberi label yang salah secara sengaja dan curang,” kata WHO, seraya mencatat bahwa sejumlah bahan mungkin telah didistribusikan ke negara lain dan masih disimpan.
Dow tidak segera menanggapi permintaan komentar. Peringatan WHO ini muncul pada minggu yang sama ketika regulator di Tanzania dan Rwanda bergabung dengan Nigeria, Kenya, dan Afrika Selatan untuk menarik kembali sirup obat batuk anak-anak Johnson & Johnson setelah Nigeria mengatakan mereka menemukan dietilen glikol dalam kadar tinggi, sebuah pelarut industri yang dikenal beracun.
Sirup Benylin Pediatric yang ditarik kembali dibuat oleh J&J di Afrika Selatan pada Mei 2021, meskipun Kenvue sekarang memiliki merek tersebut setelah spin-off dari J&J tahun lalu.
(Susi Susanti)