Peningkatan ini terjadi enam bulan setelah perang terbaru Israel di Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan serangan brutal Hamas di Israel selatan, yang menewaskan 33.686 warga Palestina dan melukai 76.309 lainnya di Gaza. Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat sebagai akibat dari pertumpahan darah, yang menyebar ke garis depan dengan Lebanon dan Suriah dan memicu serangan jarak jauh ke sasaran Israel dari Yaman dan Irak. Inggris menyatakan bahwa mereka berusaha untuk menstabilkan keadaan, dan Prancis mengkritik Teheran karena mengambil risiko eskalasi militer. Sejumlah negara Barat mengutuk serangan Iran. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa dia sangat khawatir tentang bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan. Sedangkan Mesir dan Arab Saudi meminta semua pihak untuk menahan diri. Dewan Keamanan PBB menjadwalkan sesi darurat untuk membahas serangan tersebut atas permintaan Israel.
(Susi Susanti)