JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah menjadi sorotan dunia setelah kunjungan CEO Apple, Timothy Donald Cook.
Dia mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin hanya menjadi pasar potensial, tapi bagaimana Indonesia harus menjadi pengembangan pertumbuhan dan kecepatan teknologi digital.
"Karena itu, para praktisi humas harus terus menyebarkan informasi yang positif tentang Indonesia,” kata Budi Arie saat menjadi pembicara kunci di Road to WPRF 2024 di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Budi Arie menjelaskan, dunia perhumasan juga bisa memanfaatkan teknologi digital seperti kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas. Namun, kata dia, jangan sampai penggunaan teknologi melupakan dimensi manusia.
Menurutnya, Indonesia memerlukan promosi yang masif ke dunia luar sehingga peran humas diperlukan.
Budi Arie Setiadi mengatakan, ajang WPRF 2024 ini diharapkan bisa membuat kualitas humas dan juga praktisi humas meningkat.
World Public Relations Forum (WPRF) tahun ini akan digelar di Merusaka, Nusa Dua, Bali pada 19-22 November 2024. Acara yang diselenggarakan Global Alliance for Public Relations and Communication Management bekerja sama dengan Perhumas (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia) ini akan mengumpulkan para pemikir terbaik di bidang humas dan manajemen komunikasi dari seluruh dunia.
Forum ini akan menjadi platform yang dinamis untuk pertukaran ide, strategi, dan praktik terbaik di antara para profesional, akademisi, dan pemimpin industri.
Dengan tema "Purposeful Influence for the Common Good" WPRF 2024 bertujuan untuk menjawab tantangan dan peluang yang ada di industri PR, mendorong dialog tentang inovasi, praktik-praktik yang beretika, dan peran PR yang terus berkembang dalam masyarakat dan organisasi.
Presiden dan CEO Global Alliance Justin Green menyatakan, WPRF 2024 merupakan kesempatan bersatu dan berkolaborasi untuk meningkatkan peran dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk menampilkan strategi dan wawasan terobosan yang akan membentuk masa depan profesi kami,” ujar Green.
Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto mengungkapkan antusiasmenya untuk menyelenggarakan forum ini di Indonesia.
"Kami merasa terhormat dapat membawa WPRF ke Bali, sebuah lokasi yang secara sempurna mewujudkan tema persatuan dalam keberagaman. Acara ini tidak hanya akan menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya, namun juga menyoroti pengaruhnya yang semakin besar dalam lanskap PR global. Kami berharap dapat menyambut dunia di Indonesia dan bersama-sama menciptakan pengaruh yang bermanfaat bagi kebaikan bersama,” ungkap Boy.
Boy menambahkan, pada WPRF 2024 nanti, Perhumas juga akan meluncurkan kode etik kehumasan yang dibuat bersama dengan Kementerian Kominfo. Kode etik ini dibuat dengan adaptasi dari adanya kecerdasan buatan. Menurut Boy, kehadiran AI dapat membantu tugas humas tapi sentuhan manusia juga tidak boleh ditinggalkan.
(Fakhrizal Fakhri )