MYANMAR - Operasi 1027 merupakan serangan militer yang dibentuk oleh Three Brotherhood Alliance. Mengutip Wikipedia, Three Brotherhood Alliance atau Aliansi Tiga Persaudaraan merupakan koalisi militer yang terdiri atas tiga organisasi etnis bersenjata anti-pemerintah di Myanmar yaitu Tentara Arakan (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA).
Aliansi ini juga bersekutu dengan pasukan pemberontak lainnya untuk melawan Tatmadaw yang merupakan militer yang berkuasa di Myanmar junta.
Awal mula dimulainya Operasi 1027 ini adalah ketika Aliansi Tiga Persaudaraan mengeluarkan pernyataan untuk memulai Operasi 1027 pada tanggal 27 Oktober 2023. Adapun Operasi 1027 memiliki beberapa tujuan seperti melindungi warga sipil, memberantas pemerintahan militer yang menindas, serta memerangi penipuan perjudian online yang melanda Myanmar, tepatnya di sepanjang perbatasan Tiongkok-Myanmar.
Sejak dijalankannya Operasi 1027 ini, ketiga organisasi etnis bersenjata yang tergabung dalam Aliansi Tiga Persaudaraan memulai aksinya dengan menyerang banyak tentara junta yang menguasai beberapa wilayah di Myanmar.
Penyerangan pertama yang dilancarkan Aliansi Tiga Persaudaraan melalui Operasi 1027 dilakukan di beberapa tempat yang berbeda. MNDAA menyerang pangkalan militer di Kokang dan TNLA merebut Kamp 13 Mile dan Kamp Microweave milik junta di Jalan Namhkam-Namphatka di Kotapraja Namhkam. Sedangkan AA terlibat dalam beberapa pertempuran kecil dengan pasukan junta di Kotapraja Htigyaing yang berbatasan dengan negara bagian Shan di barat laut Wilayah Sagaing. Operasi 1027 ini terus berlanjut hingga pada bulan Maret 2024 yang dimana targetnya adalah merebut kota Ponnagyung, kota Rathedaung, kota Buthidaung, kota Ramree, dan kota-kota di pulau Ramree di Negara Bagian Rakhine.
Mengutip dari Brookings, Aliansi Tiga Persaudaraan telah merencanakan serangan-serangan melalui Operasi 1027 selama bertahun-tahun. Pasukan-pasukan yang ikut beraksi pun telah dipersenjatai dengan senjata canggih serta drone-drone yang diperoleh dari pasar luar negeri.
Melalui Operasi 1027, Aliansi Tiga Persaudaraan memiliki tujuan untuk menggulingkan kediktatoran militer serta merebut kembali wilayah lokal yang banyak dikuasai oleh Dewan Administrasi Negara atau State Administration Council (SAC).
Adapun alasan dari keberhasilan Operasi 1027 adalah persetujuan diam-diam dari Tiongkok yang frustasi dengan peningkatan operasi penipuan dunia maya. Fenomena penipuan dunia maya ini terjadi di sepanjang perbatasan Tiongkok-Myanmar dan menargetkan warga negara Tiongkok. Permintaan Tiongkok ini kemudian dipenuhi oleh Aliansi Tiga Persaudaraan dengan menghentikan sebagian besar operasi penipuan dunia maya setelah aliansi tersebut berhasil merebut kembali Kokang.
Hadirnya Operasi 1027 ini mendorong terbentuknya sebuah kerjasama dan persatuan di antara kekuatan perlawanan di Myanmar. Kampanye kolektif yang semakin tersinkronisasi dengan menargetkan pemerintah militer mulai bermunculan di seluruh negeri. Hal ini menyebabkan kendali militer terguncang, sumber daya terkuras, dan moral tentara yang melemah sehingga menyebabkan lebih banyak gerakan pemberontakan terhadap kekuatan militer pemerintah.
(Susi Susanti)