MTQ Ke-38 Ditutup, Sekda Jabar Sebut Kabupaten Bekasi Penyelenggara Terbaik

Sucipto, Jurnalis
Senin 06 Mei 2024 06:56 WIB
Penutupan MTQ ke-38 Jawa Barat (Foto: Ist)
Share :

BEKASI - Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-38 Jawa Barat di Kabupaten Bekasi ditutup secara resmi oleh Sekda Jawa Barat Herman Suryatman pada Sabtu 4 Mei 2024. Kegiatan MTQ sedianya digelar pada 27 April hingga 4 Mei 2024.

Menurut Herman, MTQ ke-38 Jawa Barat di Kabupaten Bekasi menorehkan kesan yang luar biasa bagi semua pihak yang terlibat. Ia menilai penyelenggaranya telah berhasil menjalankan berbagai langkah yang efektif dalam memastikan bahwa semua aspek, mulai dari sarana-prasarana hingga pelayanan kepada peserta, berjalan dengan baik dan bermutu tinggi.

Herman dengan tegas menyatakan bahwa gelaran MTQ ini adalah yang terbaik sepanjang sejarah MTQ Jawa Barat. Pengakuan ini tentu saja menjadi sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Kabupaten Bekasi dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.

“Ini adalah gelaran MTQ terbaik. Saya sudah melihat berbagai sarana-prasarana, konten acara, pelayanan kepada peserta, panggung utama yang berkelas nasional. Karena itu saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Pj Bupati Bekasi, Pak Sekda, yang kompak sauyunan, perangkat daerah, panitia, LPTQ Provinsi dan Kabupaten kota, dan tentu tidak lepas dari dukungan masyarakat Kabupaten Bekasi," ujarnya, Minggu 5 Mei 2024.

Dengan gelaran MTQ yang berjalan baik, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bekasi, LPTQ, tokoh dan seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi yang telah mendukung MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat.

"Saya cross check pada saat pembukaan luar biasa meriah, sound system, lighting, konten acaranya semuanya keren. Ini mengingatkan saya saat menjadi Sekda Sumedang dua tahun lalu dan pada saat itu menurut LPTQ Kabupaten Sumedang yang terbaik. Tapi sekarang saya akui, Kabupaten Bekasi lebih baik," ujarnya.

Selain itu, penekanan pada pentingnya nilai-nilai Alquran dan ajakan untuk mengambil inspirasi dari Alquran adalah hal yang sangat penting. MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebuah kesempatan untuk mendalamkan pemahaman terhadap ajaran suci Alquran.

"Penyelenggaraan yang sukses ini juga harus kita tafakuri dan kita harus ambil manfaat. Mengingatkan diri saya dan masyarakat semua mudah-mudahan Alquran selalu jadi inspirasi," tuturnya.

Selain itu, Herman juga mengapresiasi Kabupaten Bekasi dalam melayani kafilah dari kabupaten dan kota di Jawa Barat, salah satunya dengan memberikan kunjungan gratis dalam program wisata Industri ke beberapa perusahaan yang menjadi potensi wisata khas Kabupaten Bekasi.

Senada, Ketua Koordinator Pengawas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-38 Provinsi Jawa Barat, Zaenal Abidin mengatakan sukses pelaksanaan MTQ-38 Jawa Barat yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi menjadi barometer bagi pelaksanaan MTQ di masa yang akan datang. Baginya, event MTQ tahun ini sudah memenuhi standar nasional.

Artinya, menjadi gambaran bagi setiap kafilah, untuk bisa tampil maksimal saat nanti masuk pada tingkat Nasional. “MTQ ke-38 Jawa Barat menjadi ukuran utama untuk menyeleksi kafilah yang nanti akan diturunkan pada MTQ tingkat nasional,” katanya.

Dari segi pelayanan kesehatan juga, kata Zaenal, sangat maksimal. Hal ini menjadi nilai plus, karena dari sisi kafilah, juga secara aspek kesehatan semua sehat dan tidak ada yang mengalami kendala penurunan kesehatan saat bertanding.

“Belum ada terdengar, adanya keluhan kesehatan. Peserta sakit, atau lainnya. Artinya dari sisi pelayanan jasmani dan kebersihan,” lanjutnya.

Selain itu, kata Zaenal, persaingan tiap khalifah pada final di tiap cabang berlangsung kompetitif. Baginya, kondisi ini membuktikan suksesnya pelatihan di tiap LPTQ di tiap daerah se-Jawa Barat. Bahkan, melihat pertandingan selama sepekan, kafilah tiap daerah berkembang pesat.

“Saya berharap setelah MTQ -38 Jabar yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi ini. Pembinaan dan pelatihan dilakukan secara terus menerus,” katanya.

Adapun pendekatan dalam pelatihan yang bisa dilakukan yakni dengan pendekatan langsung dan pendekatan aplikasi digital.

“Mereka peserta itu, meski tidak berhadapan dengan pembina langsung tapi bisa dengan sistem digital, atau aplikasi yang bisa mereka ikuti,” imbuhnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya