Mengutip U.S. Department of State dalam laporannya tentang Kebebasan Beragama Internasional pada tahun 2021, walaupun komunitas agama yang berada di Guinea diyakini oleh para pemimpin komunitas bahwa mereka hidup secara damai dan toleran satu dengan yang lainnya, namun terdapat beberapa kekhawatiran tentang meningkatnya fundamentalisme agama di negara tersebut.
Salah satu insiden yang memicu kekhawatiran bagi komunitas Kristen bahwa ekstrimisme Islam diperkirakan telah menyusup ke negara tersebut adalah pada bulan Juli 2022, ketika dirusaknya sebuah gereja Katolik di wilayah Gabu dengan penduduk mayoritas Muslim. Namun setelah itu, tidak ada lagi insiden serupa yang dapat menimbulkan kekhawatiran akan hadirnya para ekstrimis.
(Susi Susanti)