"Saya harap dengan dibangunnya prasarana belajar mengajar yang semakin baik ini dapat meningkatkan mutu pendidikan dan lingkungan belajar, sehingga dapat tercipta SDM unggul untuk membangun Indonesia yang juga mampu bersaing di kancah internasional," kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Kuswara mengatakan pekerjaan pembangunan Stasiun Lapangan Geologi UGM mencakup pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal dan plumbing, elektrikal hingga lansekap bersumber dari dana APBN senilai Rp13,8 miliar.
"Kegiatan pembangunan Stasiun Lapangan Geologi UGM di Bayar Klaten bersamaan dengan pembangunan Kampus Lapangan Geologi UGM di Karangsambung dengan Kontraktor Pelaksana PT Nindya Karya dan PT Ciria Expertindo Consultant-PT Gapssary Mitra Kreasi-CV Polaris (KSO) selaku Manajemen Konstruksi," kata Kuswara.
Kuswara menambahkan Stasiun Lapangan Geologi UGM dibangun di atas lahan seluas 4.100 m2 dengan luas bangunan 1.895 m2. Pada gedung baru tersebut dibangun 3 lantai dengan masing-masing lantai memiliki fungsi berbeda, yakni lantai 1 seluas 537 m2 (ruang terbuka), lantai 2 seluas 423 m2 (perpustakaan dan laboratorium), lantai 3 seluas 423 m2, (ruang belajar), dan dilengkapi bangunan penunjang seluas 512 m2.
"Selain sarana dan prasarana untuk mendukung pendidikan ilmu teknik geologi, Stasiun Lapangan Geologi UGM juga dilengkapi dengan fasilitas mushola, toilet, aksesibilitas, lansekap, termasuk meubelair untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Bangunan gedung juga dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya dengan memanfaatkan 20 solar panel on grid system cukup untuk penggunaan listrik di siang hari." ujarnya.