Kiai Noor menegaskan, program makan siang gratis tidak akan pernah dikapitalisasi dengan objek mustahik yang makan, tapi melibatkan mustahik yang menyediakannya. Seperti yang selama ini dilakukan, BAZNAS berfokus pada pemberdayaan para mustahik untuk bisa mandiri secara ekonomi.
“Justru kalau sudah dikapitalisasi, kami tidak bisa terlibat. Kami berusaha memberdayakan mustahik. Para mustahik boleh saja mengambil keuntungan, sementara kami hanya mendampingi,” katanya.
Sepanjang triwulan pertama 2024, lebih dari 66 ribu mustahik telah diberdayakan oleh BAZNAS/LAZ dalam bidang ekonomi. Jumlah ini sangat mungkin bertambah jika para mustahik dilibatkan dalam program makan siang gratis.
Dia menambahkan, dengan melibatkan mustahik, akan tumbuh ekosistem budaya ilahiyah yang didasari prinsip-prinsip 3A yang selama ini dipedomani BAZNAS, yakni Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Kalau terealisasikan maka akan menjadi pergerakan ekonomi umat di tingkat bawah dan terbangun ta'awuniyah, yaitu saling tolong menolong dan kegotongroyongan, yang dilandasi nilai-nilai ketuhanan serta terbangunnya moral umat yang penuh dinamika untuk maju dan saling menghargai,” tuturnya.
(Fitria Dwi Astuti )