JOMBANG - Bus pariwisata terlibat kecelakaan di Tol Jombang, yang mengangkut rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang dipastikan layak jalan. Hal ini usai tim ahli dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pengecekan kondisi fisik bus dan beberapa persyaratan lainnya.
Total ada tiga orang dalam satu tim yang diterjunkan oleh Kemenhub, pasca kecelakaan maut rombongan study tour pada Selasa malam (21/5/2024) tersebut. Pemeriksaan dilakukan mulai dari fungsi rem, bodi, menggali keterangan dari sopir, hingga persyaratan administrasi bus.
Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Trowulan, Imam Nawaji menyebut, pemeriksaan menyeluruh sudah dilakukan ke bus Bimario dengan Nopol W 7422 UP, di Kantor Satlantas Polres Jombang. Tim juga sudah memintai keterangan sopir dari bus maut itu.
"Kami meminta keterangan dari sopir bus. Keterangannya memang kesalahan manusia. Untuk bus sebelum berangkat sudah dicek semua. Dia (sopir bus) mengakui bahwa mengantuk," ucap Imam Nawaji, ditemui wartawan, Kamis (23/5/2024).
Imam menjelaskan, sopir bus pariwisata Bimario mengemudi sendirian tanpa sopir cadangan. Namun, si sopir selalu istirahat setiap rombongan mampir di objek wisata. Terakhir di rest area KM 627A, Saradan Madiun sekitar 67 Km sebelum lokasi kecelakaan.
"Di setiap tempat rekreasi dia istirahat, Terakhir di Madiun, dia sempat tidur. Sebelum kecelakaan dia sudah terasa mengantuk, mau istirahat, tapi nanggung karena mau exit tol," ungkapnya.
Saat melaju dengan kecepatan tinggi dari hasil pengawasan perusahaan dari GPS di bus, bus itu melaju hingga 108 kilometer per jamnya. Di kecepatan tinggi itu, sopir bus mengalami mikro sleep hingga akhirnya oleng dan menabrak truk di depannya.
"Kalau kendaraan fixed semua, KPS hidup, uji KIR juga berlaku, ban juga memenuhi syarat semua. Itu memang murni dari faktor manusia," tukasnya.