Tiba di Belarusia, Putin Bahas Keamanan dan Latihan Senjata Nuklir Taktis dengan Sekutunya Lukashenko

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 24 Mei 2024 11:24 WIB
Presiden Rusia tiba di Belarusia bahas keamanan dan latihan senjata nuklir taktis (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (23/5/2024) tiba di Belarusia, sekutu terdekat Moskow, untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang diperkirakan akan fokus pada keamanan dan latihan senjata nuklir taktis.

Ibu kota Rusia, Minsk akan mengambil bagian dalam latihan tersebut, yang bertujuan untuk mensimulasikan persiapan peluncuran senjata. Yaitu hulu ledak nuklir yang lebih kecil yang dimaksudkan untuk digunakan di medan perang.

Putin, yang dikutip oleh kantor berita Rusia pada kedatangannya larut malam, mengatakan dia telah membahas masalah kerja sama Belarusia pada rapat kabinet di Moskow.

“Hari ini dan besok kami akan membahas semua ini, termasuk masalah keamanan yang menjadi perhatian besar kami,” terang Putin.

"Ada banyak hal yang perlu dibicarakan. Segalanya stabil dan berjalan baik bagi kami,” lanjutnya.

Pembahasan latihan senjata taktis tahap kedua juga menjadi agenda.

“Salah satu penyebabnya adalah partisipasi langsung teman dan kolega Belarusia kami di bidang militer dalam acara ini,” ujarnya.

Kantor berita Rusia mengatakan kedua presiden melanjutkan diskusi informal pada Kamis (23/5/2024) malam menjelang pertemuan sehari penuh pada Jumat (24/5/2024).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pekan ini pasukan negaranya telah memulai latihan tahap pertama untuk mensimulasikan persiapan peluncuran senjata nuklir taktis.

Moskow mengaitkan latihan tersebut dengan apa yang mereka sebut sebagai pernyataan militan oleh para pejabat Barat, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menurut mereka merupakan ancaman terhadap keamanannya.

Para analis nuklir mengatakan latihan ini dirancang sebagai sinyal peringatan Putin untuk mencegah negara-negara Barat terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina. Negara-negara Barat telah memberikan senjata dan intelijen kepada Kyiv, namun menahan diri untuk mengirimkan pasukan.

Belarus telah memberikan dukungan logistik untuk Rusia selama konfliknya dengan Ukraina, dengan pasukan Rusia memasuki Ukraina dari wilayah Belarusia selama serangan awal mereka terhadap Kyiv pada Februari 2022. Namun Lukashenko tidak mengirimkan pasukan.

Lukashenko, yang berkuasa sejak tahun 1994, adalah sekutu lama Putin dan semakin dekat dengannya setelah mendapatkan dukungannya terhadap protes massa yang mengecam terpilihnya kembali Lukashenko pada tahun 2020 sebagai kecurangan.

Kantor berita negara Belarusia, Belta, melaporkan sebelumnya pada Kamis (23/5/2024) bahwa Lukashenko telah menunjuk Pavel Muraveyko sebagai kepala staf umum tentara Belarusia yang baru.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya