Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner Alami Turbulensi Parah, Penumpang: Pengalaman Terburuk

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 27 Mei 2024 09:38 WIB
Penumpang pesawat Boeing yang mengalami turbulensi menceritakan pengalamn terburuknya (Foto: RTE)
Share :

DOHA – Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner yang mengalami turbulensi saat mengudara di atas Turki telah menyebabkan pengalaman pahit bagi para penmpang.

Setelah mendarat sesaat sebelum pukul 13.00 waktu setempat, penerbangan Qatar Airways QR017 disambut oleh layanan darurat termasuk polisi bandara, ambulans, dan petugas pemadam kebakaran.

Enam penumpang dan enam awak melaporkan cedera, delapan orang di antaranya telah dibawa ke rumah sakit.

Penumpang pesawat Eileen, mengatakan itu adalah pengalaman terburuk yang pernah dia alami di pesawat.

Rekannya, Tony, mengatakan dia harus menahannya karena dia tidak mengenakan sabuk pengaman dan dia tertidur ketika pesawat mengalami turbulensi.

"Saya tidak terburu-buru untuk kembali ke pesawat, saya dapat memberitahu Anda," kata Eileen.

Qatar Airways mengatakan kepada BBC News NI dalam sebuah pernyataan bahwa sejumlah kecil penumpang dan awak pesawat mengalami luka ringan dalam penerbangan dan sekarang menerima perawatan medis.

"Masalah ini sekarang sedang dalam penyelidikan internal,” terangnya.

Sementara itu, penumpang lain Emma Rose Power dan Conor Buckley sedang dalam perjalanan kembali ke Dublin dari Thailand ketika mereka terjebak dalam insiden tersebut.

Buckley mengatakan dia merasakan pesawat itu jatuh dan seorang pramugari melayang ke udara.

Power mengatakan dia tertidur ketika pesawat mengalami turbulensi tetapi dia menggambarkan melihat ekspresi panik di wajah semua orang ketika dia terbangun.

Dia menambahkan bahwa pramugari terkena goresan di wajah mereka dan salah satu lengannya terluka.

Operator Bandara Dublin DAA mengatakan operasi keseluruhan di Bandara Dublin tidak terpengaruh. Dilaporkan penerbangan kembali ke Doha dijadwalkan beroperasi seperti biasa pada Minggu (26/5/2024) sore, meskipun ada penundaan.

Insiden tersebut menyusul kematian seorang pria Inggris berusia 73 tahun dalam penerbangan tujuan Singapura yang mengalami turbulensi parah awal pekan ini.

CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong meminta maaf, menyampaikan “permintaan maaf terdalam kepada semua orang yang terkena dampak” oleh “turbulensi ekstrim yang tiba-tiba”.

Pemerintah Singapura berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya