ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun langsung bereaksi dan angkat bicara soal pengunduran diri Menteri kabinet perang Israel Benny Gantz.
“Benny, ini bukan waktunya untuk berhenti berkampanye, ini waktunya untuk bergabung,” cuitnya di X.
Sementara itu, pemimpin oposisi Yair Lapid mendukung keputusan Gantz sebagai keputusan yang penting dan benar di media sosial.
Segera setelah pengumuman tersebut, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir meminta tempat di kabinet perang.
Ben-Gvir adalah bagian dari koalisi sayap kanan yang mengancam akan mundur dan meruntuhkan pemerintahan jika Israel menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden.
Bulan lalu, Gantz menetapkan batas waktu 8 Juni bagi Netanyahu untuk menjelaskan bagaimana Israel akan mencapai enam tujuan strategisnya, termasuk berakhirnya pemerintahan Hamas di Gaza dan pembentukan pemerintahan sipil multinasional di wilayah tersebut.
Netanyahu menolak hal tersebut dan menyebutnya sebagai “kata-kata palsu” yang berarti “kekalahan bagi Israel”.
Dengan kepergian Gantz, ini berarti Netanyahu akan kehilangan dukungan dari blok sentris yang telah membantu memperluas dukungan bagi pemerintah di Israel dan luar negeri, pada saat tekanan diplomatik dan domestik meningkat delapan bulan setelah perang Gaza.
Gantz awalnya diperkirakan akan mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (8/6/2024), tetapi membatalkan pernyataan tersebut menyusul penyelamatan dramatis empat sandera oleh pasukan Israel.
Saingan politik Netanyahu dan mantan kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gantz yang juga pemimpin partai Persatuan Nasional yang berhaluan tengah ini menjadi oposisi hingga 11 Oktober 2023 ketika. Usai dimulainya perang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, ia setuju untuk membentuk pemerintahan darurat dengan Netanyahu. Netanyahu.
Persatuan Nasional memegang lima jabatan dalam pemerintahan darurat.
Pengaruh Gantz di pemerintahan secara luas dipandang sebagai penyeimbang pengaruh anggota sayap kanan koalisi Netanyahu.
Dalam perkembangan terpisah pada Minggu (9/6/2024), tentara Israel mengumumkan pengunduran diri seorang komandan senior yang memimpin divisi IDF di Gaza atas apa yang disebutnya kegagalannya mencegah serangan 7 Oktober.
Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld adalah komandan tempur IDF pertama yang mengundurkan diri sejak serangan tersebut.
(Susi Susanti)