"Jawa Timur menduduki peringkat ke-3 sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur," ucapnya.
Sementara itu, Wakil SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan, inovasi dan terobosan digitalisasi akan menaikkan produksi dan memudahkan database antara SKK migas dan KKKS dalam menyatukan peta hulu migas, minyak, gas, infrastruktur sehingga diharapkan mampu memberikan perencanaan yang baik dari sisi teknis sampai proses pengadaan dan bersinergi lebih cepat.
"Data menjadi kunci untuk pemetaan dan pengadaan sehingga terintegrasi dan tidak ada mis komunikasi," ujarnya.
Dalam prosesnya, Shinta juga menambahkan bahwa SKK migas bekerja sama dengan Kementerian ESDM tentang laporan cadangan dan sumber daya serta Kementerian Keuangan dalam sistem informasi terintegrasi melalui database. "Semua kami lakukan agar bisa dibaca dalam satu platform dan prosesnya semakin cepat," katanya.
(Agustina Wulandari )