Viral Siswi SMK di KBB Meninggal Usai 3 Tahun Dibully, Keluarga Ungkap Fakta Miris

Ferry Bangkit Rizki, Jurnalis
Senin 10 Juni 2024 15:33 WIB
Siti Aminah, ibu almarhumah Nabila Fitri (Foto: MPI/Ferry Bangkit)
Share :

BANDUNG BARAT - Kasus dugaan perundungan atau bullying dialami seorang siswa perempuan di salah satu SMK di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Korban diduga mengalami gangguan kejiwaan hingga akhirnya meninggal dunia.

Kasus dugaan bullying itu menyita perhatian usai diunggah akun media sosial X @jissookkiim membuat utas tentang dugaan aksi bullying pada tanggal 6 Juni 2024.

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata korban diketahui bernama Nabila Fitri Nuraini (18), siswi kelas 3 SMK asal Kampung Centeng, RT 05 RW 07 Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

 BACA JUGA:

Pihak keluarga menuturkan tindakan bullying terhadap Nabila diduga dilakukan oleh salah seorang teman kelasnya di SMK. Kejadian itu berlangsung selama hampir 3 tahun dengan berbagai bentuk mulai dari hinaan, cacian, paksaan untuk mengerjakan tugas sekolah, hingga diminta menggendong dari toilet ke ruang kelas.

"Anak saya Nabila sudah mengalami berbagai bentuk bullying. Memang bukan fisik tapi lebih ke psikis. Dihina, dicaci, dan disuruh-suruh," kata ibu Nabila, Siti Aminah (42) ditemui di kediamannya, Senin (9/6/2024).

Dia mengatakan, dugaan bullysing yang dialami anaknya telah dicurigai oleh pihak keluarga sejak Nabila duduk di bangku kelas 2 SMK setelah salah seorang temannya melaporkan. Namun, saat sang ibu mengkonfirmasi kejadian itu kepada anaknya. Nabila meminta sang ibu untuk tak meributkannya.

Siti Aminah menjelaskan, dugaan tindakan bullying terhadap anaknya ternyata tak berhenti di situ. Bahkan perbuatan pelaku terus menjadi-jadi hingga puncaknya saat kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) pada November 2023.

 BACA JUGA:

"Saat PKL bersama kelompoknya, Nabila dipaksa oleh pelaku untuk memasak nasi. Padahal posisinya sedang tidur pulas. Namun lagi-lagi anak saya gak mau dibesar-besarkan karena ingin sekolah tetap lancar gak ada musuh," jelas Siti.

Tak sampai di situ, tanggal 8 Mei 2024, Nabila mendatangi sang ibu lalu memeluknya. Kepada Siti, Nabila mengeluh capek sekaligus bersyukur karena sekolahnya segera berakhir. Ia tak akan mendapatkan lagi tekanan psikis dan bullying di sekolah karena acara pagelaran kelulusan akan dilaksanakan.

"Nah sejak tanggal 8 Mei 2024 itu sempat mengeluh capek sekaligus bersyukur karena akan segera lulus sekolah. Tapi setelah itu kesehatan anaknya justru mulai menurun," ucap Siti.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya