Serangan ke Lebanon Telah Disetujui, Menlu Israel Peringatkan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah Akan Segera Diambil

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 19 Juni 2024 05:31 WIB
Menlu Israel peringatkan perang habis-habisan dengan Hizbullah akan segera diambil (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada Selasa (18/6/2024) memperingatkan bahwa keputusan perang habis-habisan dengan Hizbullah akan segera diambil, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) berusaha mencegah eskalasi apa pun.

Katz mengatakan dalam postingan X bahwa setelah adanya ancaman dari Sayyed Hassan Nasrallah, ketua kelompok tersebut, untuk merusak pelabuhan Haifa yang dioperasikan oleh perusahaan Tiongkok dan India, pihaknya semakin dekat dengan momen untuk memutuskan perubahan peraturan pertempuran melawan Hizbullah dan Lebanon.

“Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terpukul habis-habisan,” terangnya, dikutip Reuters.

Militer Israel kemudian mengatakan rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi. Nantinya keputusan akan diambil mengenai kelanjutan peningkatan kesiapan pasukan di lapangan.

Katz mengatakan Israel akan menanggung akibatnya, namun negaranya bersatu dan harus memulihkan keamanan bagi penduduk di wilayah utara.

Sementara itu, utusan AS Amos Hochstein dikirim ke Lebanon untuk mencoba meredakan ketegangan menyusul peningkatan tembakan lintas batas di sepanjang perbatasan selatan Lebanon yang meningkat ke Hizbullah yang mengisyaratkan mereka dapat menyerang Haifa, kota terbesar ketiga Israel.

Hochstein, utusan khusus untuk Presiden AS Joe Biden, mengatakan dia telah dikirim ke Lebanon segera setelah perjalanan singkat ke Israel karena situasinya serius.

“Kami telah melihat peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Dan apa yang ingin dilakukan Presiden Biden adalah menghindari peningkatan lebih lanjut menjadi perang yang lebih besar,” ujar Hochstein pada Selasa (18/6/2024).

Dia telah bertemu dengan panglima militer Lebanon sebelumnya pada Selasa (18/6/2024) dan berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan ketua parlemen Nabih Berri, yang memimpin gerakan bersenjata Amal, yang bersekutu dengan Hizbullah dan juga menembakkan roket ke Israel.

Juru bicara Pentagon mengatakan AS tidak ingin melihat perang regional lebih luas di Timur Tengah.

AS dan Prancis diketahui terlibat dalam upaya diplomatik untuk mencapai perundingan mengakhiri permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon.

Hizbullah yang didukung Iran telah melakukan baku tembak dengan Israel selama delapan bulan terakhir bersamaan dengan perang Gaza. Pekan lalu, kelompok tersebut menembakkan roket dan drone terbesar sejauh ini ke lokasi militer Israel, setelah serangan Israel menewaskan komandan paling senior.

Hizbullah mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya kecuali ada gencatan senjata di Jalur Gaza.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya