Batam menjadi lokasi favorit penyelundupan karena wilayahnya yang berdekatan dengan Singapore atau Malaysia.
"Sebagian besar penindakan yang kita lakukan adalah penyelundupan hasil tembakau tanpa pita cukai. Kemudian juga terakhir ada beberapa penindakan juga minuman beralkohol yang tanpa cukai," ujar Evi.
Dia menyebut, penyelundupan barang tanpa cukai tersebut tentunya menimbulkan kerugian negara. Barang selundupan tersebut biasanya diangkut menggunakan high speed craft atau speed boat cepat.
"Itu kalau gak salah mesinnya (speed boat) sampai enam, kecepatannya luar biasa bisa sampai 50-60 knot, sedangkan kemampuan kapal kita tidak sampai segitu. Kadang-kadang perlu pengintaian yang lebih lama kalau dia (penyelundup) pakai high speed boat," ujarnya.
(Salman Mardira)