Viral Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi, Pancing Kemarahan Warganet

Maruf El Rumi, Jurnalis
Jum'at 28 Juni 2024 19:55 WIB
Share :

SEBUAH foto yang diunggah di akun media sosial X (twitter) Tamer telah memancing kemarahan banyak kalangan. Akun tersebut memposting foto sekelompok tentara Isarel menginjak bendera Arab Saudi yang bertuliskan kalimat syahadat. Pada saat bersamaan sekelompok tentara tersebut membentangkan bendera Israel.

Foto tersebut langsung viral dan memicu kemarahan warganet, terutama pengguna X. Sebagian besar menganggap tindakan tentara Israel itu memperlihatkan ketiadaan rasa tidak hormat yang terang-terangan terhadap Islam. Mereka menyerukan agar otoritas Saudi untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel.

"Sekelompok tentara Israel di Brigade Pasukan Terjun Payung menginjak-injak bendera Saudi dan tulisan kalimat syahadat, selama invasi darat kota Khan Younis [di Gaza]," kata Tamer dalam keterangan foto dalam bahasa Arab dikutip dari middleeasteye (MEE).net. Tamer menyebut, foto tersebut diunggah seorang tentara di akun Instagramnya. "Ini adalah penghinaan,” lanjutnya.

Namun, MEE mengaku belum dapat memverifikasi secara independen keaslian gambar tersebut atau menentukan kapan gambar tersebut diambil, namun tentara Israel terus membagikan rekaman kontroversial dari Gaza.

Beberapa akun, termasuk yang memiliki emoji bendera Arab Saudi di akunnya, menyatakan bahwa bendera tersebut sebenarnya adalah bendera Hamas,atau bahwa gambar tersebut diedit atau dibuat oleh AI, dan dimaksudkan untuk menimbulkan reaksi balik terhadap Arab Saudi.

Lepas keasliannya, postingan tersebut cepat viral, dengan ratusan orang menyoroti bahwa bendera Saudi memuat syahadat Islam. “Kata ini tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam [bangsa],” tulis seorang pengguna, menggunakan istilah yang mengacu pada komunitas Muslim yang lebih luas.

Arab Saudi selama ini dianggap terlalu lunak pdaa Israel dalam sikap terhadap Palestina. Pada tahun 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi, yang ditengahi Amerika Serikat dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Sejak itu, ada spekulasi terus-menerus tentang kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, sekutu utama AS.

Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada bulan Februari, Riyadh mengatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.

MEE menghubungi kedutaan besar Saudi di Inggris untuk meminta komentar, tetapi tidak mendapat tanggapan hingga saat berita ini diterbitkan."Inilah Israel yang sangat ingin dinormalisasi oleh putra mahkota MBS, dan bekerja siang dan malam untuk mewujudkannya. Tidak ada martabat sama sekali," komentar salah satu pengguna X.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya