GAZA – Serangan Israel sebagai pembalasan telah menewaskan hampir 37.600 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, dan telah menghancurkan Jalur Gaza yang kecil dan padat penduduknya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Selasa (25/4/2024) bahwa rumah sakit dan pusat kesehatan di daerah kantong tersebut mengalami kekurangan obat-obatan dan pasokan medis yang parah akibat serangan Israel yang terus berlanjut. Selain itu, kontrol Israel dan penutupan semua penyeberangan dan penargetan sektor kesehatan di Gaza semakin memperburuk keadaan.
Kementerian dalam sebuah pernyataan mengatakan persediaan obat-obatan yang diperlukan untuk keadaan darurat, anestesi, perawatan intensif dan operasi sangat terbatas. Sedangkan pasien kanker tidak dapat melakukan perjalanan ke rumah sakit.
Sejak awal Mei, pertempuran terfokus di Rafah, di tepi selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir, tempat sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut berlindung setelah meninggalkan daerah lain.
Warga mengatakan pertempuran sengit terjadi semalam di wilayah barat Rafah, di mana tank-tank memperluas serangan mereka dalam beberapa hari terakhir, meledakkan beberapa rumah di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina dalam tiga serangan udara terpisah di Kota Gaza pada Selasa pagi (25/6/2024). Serangan ini terjadi saat tank-tank memperdalam serangan mereka ke kota Rafah di selatan daerah kantong tersebut.