JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024 mendatang. Indonesia menjadi negara pertama yang akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Paus Fransiskus menekankan penghormatan terhadap keberagaman adalah elemen penting untuk demokrasi, yang membantu masyarakat untuk hidup dalam harmoni. Penghormatan terhadap keberagaman atau inklusivitas tetap akan menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Optimisme tersebut didasarkan pada perspektif mayoritas Milenial dan Gen Z yang memandang pentingnya membangun hubungan yang inklusif dalam keberagaman, tanpa membedakan latar belakang setiap orang.
“Generasi muda era milenial saya kira sudah banyak belajar tentang toleransi dan harmoni antarumat beragama yang sudah lama terjadi di Indonesia. Indonesia bahkan adalah salah satu contoh terbaik toleransi umat beragama di dunia,” ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, Senin (15/7/2024).
Gus Fahrur menambahkan, generasi muda harus terus belajar cara mempertahankan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama yang sudah dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia, termasuk pada ikrar Sumpah Pemuda.
Keberagaman adalah keniscayaan sepanjang zaman. Setiap orang bisa hidup damai dan tenang apabila didukung oleh sikap toleransi dan saling menghormati antarpemeluk agama. Terorisme dan kebencian sesama manusia bukan ajaran merupakan agama.
“Sebagai mayoritas muslim, kita tunjukkan praktik ajaran toleransi beragama, kasih sayang dan damai yang diajarkan agama Islam untuk semua umat manusia. Islam adalah agama rahmat bagi alam semesta,” katanya.