Profil JD Vance Wapres Pilihan Donald Trump, Dulu Kritikus Sekarang Sekutu Setia

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 16 Juli 2024 11:15 WIB
Profil JD Vance, wakil presiden pilihan Donald Trump (Foto: Reuters)
Share :

NEW YORK – Calon presiden Amerika Serikat (capres AS) sekaligus mantan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan wakil presiden (wapres) pilihannya yakni Senator James David Vance atau biasa disapa JD Vance dari Ohio. Vance merupakan seorang kritikus Tump yang akhirnya menjadi sekutu setianya.

Pria berusia 39 tahun ini adalah generasi milenial pertama yang bergabung dengan partai besar di tengah kekhawatiran mendalam mengenai usia lanjut para pemimpin politik Amerika.

Pencalonan Vance terjadi pada momen luar biasa dalam sejarah AS. Upaya pembunuhan terhadap Trump pada rapat umum tanggal 13 Juli telah mengguncang kampanye tersebut, membawa perhatian baru pada retorika politik kasar negara tersebut.

Koresponden CNA Simon Marks dari Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee melaporkan Trump berharap menemukan sesuatu yang “mini-me” dalam diri Vance.

“Donald Trump hari ini benar-benar mengkonfirmasi apa yang kita semua tahu, bahwa dia beralih ke orang yang membawa semua hal yang tidak dilakukan Mike Pence pada tahun 2016,” katanya.

Kisah hidup Vance mulai dari awal yang sederhana di rumah Rust Belt. Dia diketahui tidak memiliki ayah. Vance muda mengenyam pendidikan di Ivy League di Yale Law School, dan karier di Silicon Valley. Ini adalah sejenis perumpamaan dari miskin menjadi kaya yang menyenangkan kaum konservatif.

Tim kampanye Trump percaya bahwa “akar keras” Vance akan relevan dengan kelas pekerja Amerika di banyak negara bagian yang menjadi medan pertempuran di mana pemilu ini pada akhirnya akan diperjuangkan dan dimenangkan atau dikalahkan.

Vance membuat dirinya terkenal dengan memoarnya, buku terlaris tahun 2016 berjudul ‘Hillbilly Elegy’, yang diterbitkan saat Trump pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden.

Buku tentang asal usulnya di pedesaan Kentucky dan pekerja kerah biru di Ohio membuatnya menjadi selebriti nasional dan menjadi bahan pembicaraan budaya setelah kemenangan Trump pada bulan November itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya