JAKARTA - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka menilai anggaran Rp15.000 untuk makan siang gratis cukup ideal dan belum ada wacana pemangkasan. Sedangkan Menko PM Muhadjir Effendy menyebut telah mengajukan usulan terkait anggaran program makan siang gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Gibran menjelaskan isu pemangkasan anggaran makan siang gratis belum ada kepastian. Mantan wali kota Solo itu meminta agar persoalan tersebut tidak perlu dibahas. "Selama ini uji cobanya di Rp15.000 ya. Tunggu aja nanti kepastiannya ya," ujar Gibran kepada wartawan di Solo.
Dari awal, lanjut Gibran, anggaran makan siang gratis senilai Rp15 ribu per anak itu sudah diujicobakan di beberapa tempat. Pihaknya juga melibatkan banyak ahli gizi. Sehingga Rp15 ribu cukup ideal. Tapi, nanti jika ada masukan dari orangtua murid, murid, dan guru, dikatakan Gibran bisa disampaikan.
Putra Presiden Joko Widodo itu menambahkan, jika program makan siang tersebut akan diujicobakan di Solo. pada Senin 22 Juli 2024. Itu diungkapkan menyusul ramai isu pemangkasan anggaran makan siang gratis. "Hari Senin ada uji coba makan siang gratis, nanti saya ajak ya," tambah Gibran, (18/7/2024).
Jika Gibran optimistis dengan Rp15 ribu, tidak demikian dengan Menko PMK Muhadjir Effendy. Meski belum menyebut angka pastinya, Muhadjir menyebut telah menyampaikan langsung ke Presiden Terpilih Prabowo terkait anggaran idel untuk makan siang gratis.
Dia juga tidak menampik terkait kabar penurunan anggaran makan siang gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500. Muhadjir menyebut, kebijakan terkait anggaran makan bergizi gratis yang turun menjadi Rp7.500 per porsi ini masih dibahas lebih lanjut.
"Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tapi insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan," katanya. Dia berharap program makan bergizi gratis ini agar dapat sejalan dengan program yang sudah ada, seperti program makanan tambahan untuk ibu hamil dan makanan tambahan untuk balita.
Karena itu, kebijakan makan siang gratis masih mempertimbangkan saran dari berbagai pihak. "Kita ada program makanan tambahan untuk ibu hamil dan makanan tambahan untuk balita. Nanti akan dilihat dari berbagai pihak," tambah Muhadjir.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono yang baru saja dilantik juga tidak menyebutkan pasti berapa anggaran makan siang gratis di pemerintah Prabowo-Gibran. Kepada wartawan, dia menyebut jika program makan bergizi gratis yang disiapkan telah masuk ke Rancangan APBN 2025 selaras dengan pemerintah saat ini.
"Untuk hal yang sifatnya pertanyaan untuk makan siang gratis tadi saya rasa ini bukan saatnya," katanya dalam Konferensi Pers Kemenkeu, Kamis (18/7/2024). Dia menegaskan bahwa seluruh program Prabowo akan selaras dengan pemerintah saat ini.
"Yang bisa saya katakan semua hal yang menyangkut program unggulan terpilih, apakah makan siang gratis dan sebagainya, itu akan selaras dengan prinsip-prinsip yang sudah dijelaskan oleh Ibu Menkeu tadi," katanya.
Respons DPR
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyebut besaran pembiayaan program makan bergizi gratis yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mencapai 71 triliun rupiah, masih masuk akal.
Said menyebut, angka pembiayaan tersebut merupakan angka yang sejak awal diharapkan Banggar ketika mencermati apa yang disampaikan Menko Perekonomian, Menkeu dan gugus tugas transisi dari Presiden terpilih.
Legislator PDIP itu meyakini, Prabowo sebagai presiden terpilih tentu sudah melakukan perhitungan yang teliti terkait dengan situasi fiskal Indonesia dalam merealisasikan program-programnya. Penyusunan APBN 2025 juga akan dilakukan dengan mempertimbangkan keleluasaan penggunaan anggaran oleh pemerintahan baru.
"Dalam pembahasan kemarin di Panja RKP dan sebelumnya di Panja Asumsi Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal memang ada keleluasaan bagi pemerintah yang akan datang untuk mempergunakan anggaran sesuai visi misi yang menjadi komitmen bapak presiden terpilih,” pungkasnya.
(Maruf El Rumi)