GAZA - Kekhawatiran melanda tentara Israel yang sekarang sedang bertugas di Gaza. Ini setelah badan kesehatan menemukan virus tersebut dalam sampel limbah yang dikumpulkan dari Gaza.
Virus polio telah terdeteksi dalam sampel air limbah di Jalur Gaza yang berpenduduk padat, sehingga menempatkan “ribuan” warga Palestina dan tentara Israel yang berada di sana berada pada risiko tertular penyakit yang sangat menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan telah mendeteksi “komponen virus polio tipe 2” dalam koordinasi dengan UNICEF, badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Mendeteksi virus penyebab polio dalam air limbah merupakan bencana kesehatan yang nyata dan membuat ribuan penduduk berisiko tertular polio," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Media Israel Yedioth Ahronoth mengatakan tentara Israel telah mulai memvaksinasi prajurit yang bertempur di Jalur Gaza yang terkepung terhadap virus polio, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.
Pihak berwenang militer telah memulai "operasi vaksinasi yang luas untuk semua pasukan darat, baik reguler maupun cadangan," kata pernyataan militer.
Militer tidak memberikan angka pasti mengenai jumlah prajurit yang terlibat, tetapi ribuan tentara reguler dan cadangan dilaporkan bertempur di Gaza.
Virus Polio dapat ditemukan dalam limbah “yang terkumpul dan mengalir di antara tenda-tenda pengungsi”, kata kementerian tersebut. Persediaan air minum yang sudah langka di Jalur Gaza yang berpenduduk padat itu berisiko terkontaminasi oleh virus tersebut.
Pihak berwenang di kota Deir el-Balah, Gaza tengah, minggu ini memperkirakan bahwa “jalan-jalan akan tergenang air limbah” dan “penyakit akan menyebar” setelah pemerintah mematikan pompa air limbah dan stasiun pengolahannya.
"Kita berbicara tentang realitas medis yang sangat suram," kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, tempat 700.000 orang telah tiba untuk mencari keselamatan dari pertempuran dan serangan udara.
Peningkatan serangan militer Israel terhadap “sumur air, sanitasi dan pengolahan limbah air”, serta penghalangan “persediaan kebersihan penting” ke Jalur Gaza telah menciptakan “lingkungan yang cocok untuk penyebaran berbagai penyakit,” katanya.
(Maruf El Rumi)