JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap meminta masyarakat tidak hanya fokus terhadap seleksi calon pimpinan (capim) KPK, tapi juga harus mengawasi ketat seleksi proses menjaring Dewan Pengawas atau Dewas Lembaga Antirasuah itu.
"Seleksi Dewas tetap harus dipantau agar jangan sampai yang terpilih adalah orang orang yang tidak berintegritas dan mempunyai rekam jejak buruk," kata Yudi yang dikutip Senin (22/7/2024).
"Alih-alih mengawasi kerja dan prilaku etik pimpinan dan pegawai KPK malah menjadi pelindung mereka yang melanggar etik," sambungnya.
BACA JUGA:
Menurutnya, peranan Dewas KPK juga penting. Khususnya untuk mengawasi seluruh kinerja insan KPK agar tetap pada jalur kode etik dan aturan yang berlaku.
"Dewas harus diisi orang orang yang berani menindak pegawai dan pimpinan KPK dengan sanksi dan hukuman tegas serta semangat zero tolerance terhadap pelanggar etik," ujarnya.
Sekadar informasi, pendaftaran calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah ditutup. Panitia Seleksi (Pansel) KPK pun mengungkap jumlah pendaftar.
BACA JUGA:
Wakil Ketua Pansel, Arif Satria menyatakan, sejak dibuka pada 26 Juni hingga 15 Juli 2024, tercatat 525 orang mendaftar.
"Dengan rincian jumlah pendaftar capim sebanyak 318 orang terdiri dari 298 laki-laki dan 20 perempuan," kata Arif kepada wartawan, Selasa 16 Juli 2024.
"Jumlah pendaftar calon dewas 207 orang terdiri dari 184 laki-laki dan 23 perempuan," sambungnya.
(Salman Mardira)