Turnya panik karena guncangan keras yang terjadi. Dia sempat berteriak kepada peserta lainnya agar memecahkan kaca bus. Namun, karena kebanyakan dalam posisi terjepit dan terluka, akhirnya tak banyak yang bisa mereka lakukan selain menunggu bantuan datang.
"Saya teriak pecahin kaca, pecahin kaca, mungkin karena nggak tahu juga atau panik, akhirnya kita cari jalan keluar bus masing-masing, dan saya orang yang pertama keluar dari bus meminta pertolongan," ujarnya.
Akibat kecelakaan, Turnya yang juga mantan jurnalis salah satu televisi swasta itu menderita memar di beberapa bagian tubuh. Kini, dia telah berada di Tangsel untuk menjalani penanganan medis.
"Saya nggak terlalu parah, bagian rahang yang terasa. Memang dari Pemkot Tangsel juga bergerak cepat, Alhamdulillah saya sudah diperiksa tadi, rencana besok akan cek ke THT juga," katanya.
(Arief Setyadi )