Dia menilai parlementary trashold telah membuang suara masyarakat yang jelas memilih. Padahal hal itu merupakan suara politik yang seharusnya juga diakomodir oleh negara.
"Di negara mana pun kalau kita betul mau berdemokrasi bukan suara itu terbuang begitu saja entah itu dipakai atau tidak tapi mereka bisa sampai ke sana," jelasnya.
"Nanti mereka ada konsekuensi tidak masuk komisi tertentu karena jumlahnya tidak banyak tapi ada suara di fraksi gabungan," jelasnya.
Selanjutnya, Partai Perindo harus memiliki keinginan yang tinggi agar Perindo menjadi politik yang memiliki sekala nasional. Perindo menjadikan lagu Perindo dan gerobak Perindo sebagai sesuatu yang besar.
(Khafid Mardiyansyah)