Teheran dikatakan masih melanjutkan dukungan militernya kepada sayap bersenjata Hamas. Ketegangan di Gaza meningkat setelah Israel membunuh seorang komandan Jihad Islam bulan lalu, yang memicu pertempuran singkat selama dua hari. Hamas, yang telah merundingkan gencatan senjata dengan Israel melalui mediator Mesir, tidak terlibat dalam konflik tersebut.
Dikutip dari AP, Hamas sedang menghadapi krisis keuangan serius dan tampaknya memperoleh sebagian besar bantuannya dari Qatar, sehingga kecil kemungkinan mereka akan mendukung Teheran dalam konflik regional. Namun, Jihad Islam, yang masih marah akibat pertempuran baru-baru ini, mungkin tertarik untuk bergabung dalam konflik dengan menembakkan roket.
Iran telah melatih, mendanai, dan memperlengkapi milisi Syiah di Irak yang berperang melawan pasukan AS setelah invasi tahun 2003, dan kemudian memobilisasi mereka untuk melawan kelompok ISIS satu dekade kemudian.
Kelompok-kelompok tersebut meliputi Asaib Ahl al-Haq, Kataeb Hezbollah, dan Organisasi Badr, yang dipimpin oleh orang-orang dengan hubungan dekat dengan Soleimani, pemimpin Pasukan Quds Iran. Pemimpin Kataeb Hezbollah, Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan yang juga menewaskan Soleimani.
AS menyalahkan kelompoknya atas serangan roket terhadap pangkalan militer Irak pekan lalu yang menewaskan seorang kontraktor AS, dan membalasnya dengan serangan udara yang menewaskan 25 pejuang. Milisi ini tergabung dalam Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), sebuah kumpulan milisi Syiah yang dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata Irak pada tahun 2016, dengan total lebih dari 140.000 pejuang.
Meskipun berada di bawah wewenang perdana menteri Irak, para petinggi PMF memiliki hubungan politik erat dengan Iran. Pasukan AS dan PMF bekerja sama melawan militan ISIS setelah parlemen Irak mengundang AS kembali pada tahun 2014. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, para pemimpin milisi telah meminta pasukan AS untuk meninggalkan Irak dan mengancam akan mengusir mereka secara paksa jika diperlukan. (Tasya Shaffira Indrawan)
(Maruf El Rumi)