Usai Presiden ke-2 RI H.M. Soeharto turun lalu terjadi reformasi dan demokrasi terbuka. NU diperbolehkan untuk mendirikan partai politik atas dasar perkembangan masyarakat.
"NU menyambut aspirasi masyarakat, dengan mengeluarkan namanya surat tugas kepada sejumlah pengurus NU untuk mendesain, untuk membuat rumusan-rumusan, untuk membuat pokok-pokok pikiran, untuk membuat apa namanya partai ini ke depan yang dibedakan oleh NU,"katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pembentukan PKB atas surat tugas itu diketuai oleh Ma'ruf Amin, lima orang, kemudian dibantu oleh sembilan orang tim asistensi. Dari situ kemudian dibuat visi dan misi, pokok-pokok atau prinsip-prinsip berpolitik bagi partai yang akan didirikan oleh NU yang kemudian namanya berubah menjadi PKB.
Dengan demikian, Gus Choi menyebut hubungan PKB dengan PBNU tidak lain adalah hubungan historis, kultural, dan aspiratif.
"Jadi saudara-saudara berarti kehadiran PKB yang ada sekarang ini tetap terkait dengan NU. Nah NU sebagai pendiri, dengan tadi yang saya jelaskan tadi maka kesimpulannya yang mendirikan PKB berarti NU, berarti PBNU yang merepresentasikan warga NU,"tuturnya.
(Salman Mardira)