Pemimpin Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa penunjukkan Sinwar untuk memimpin biro politik Hamas menegaskan kembali kesatuan gerakan tersebut dan kesadarannya akan bahaya yang dihadapinya.
3. Musuh publik nomor satu di Israel
Dikutip dari Al Jazeera, Pemimpin Palestina yang berbasis di Gaza ini adalah musuh publik nomor satu di Israel. Jadi, dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan tantangan kepada pemerintah Israel. Ia memainkan peran utama dalam politik dan militer selama ofensif Israel yang berlangsung tujuh minggu melawan Gaza pada tahun 2014. Tahun berikutnya, Amerika Serikat menyebut Sinwar sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus.
Pengangkatan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas memicu kekhawatiran besar di Israel dan AS karena pendekatan kerasnya yang dapat memicu eskalasi konflik dan memperkuat hubungan dengan kelompok militan yang berpotensi mengancam stabilitas regional.
(Susi Susanti)