"Perjalanan musuh yang tidak terkendali telah dihentikan," terang kata Mayor Jenderal Apti Alaudinov, komandan unit pasukan khusus Chechnya Akhmat.
"Musuh sudah menyadari bahwa serangan kilat yang direncanakannya tidak berhasil,” lanjutnya.
Tidak jelas pihak mana yang mengendalikan kota Sudzha di Rusia, yang dilalui Rusia untuk mengirimkan gas dari Siberia Barat melalui Ukraina dan seterusnya ke Slovakia dan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Gazprom mengatakan pada Selasa (13/8/024) bahwa mereka masih memompa gas ke Ukraina melalui Sudzha.
Penjabat gubernur Kursk, Alexei Smirnov, mengatakan pada Senin (12/8/2024) bahwa Ukraina menguasai 28 permukiman di wilayah tersebut, dan serangan itu sedalam sekitar 12 km dan selebar 40 km. Ukraina mengklaim telah menguasai 1.000 km persegi (386 mil persegi) wilayah Rusia, lebih dari dua kali lipat dari yang ditunjukkan oleh angka-angka Rusia.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, para pemimpin Barat mengatakan mereka akan membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia di medan perang dan mengusir mereka.
(Susi Susanti)