Kubu Anies Baswedan Optimis Dapat Partai Pengusung Pilkada DKI, meski RK-Suswono Didukung 12 Parpol KIM

JAKARTA - Juru Bicara Anies Rasyid Baswedan, Sahrin Hamid optimis Anies masih punya kesempatan mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Jakarta 2024-2029 ke KPU DKI. Kubu Anies tidak gentar, meski Ridwan Kamil (RK)-Suswono memborong dukungan 12 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Iya kami juga mengikuti dari berita media yang ada. Pendaftaran masih sampai dengan tanggal 29 Agustus 2024. Kita lihat saja perkembangannya nanti," kata Sahrin saat dikonfirmasi Okezone, Selasa (20/8/2024).

Sahrin menjelaskan, kesempatan Anies Baswedan sebagai petahana dan memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan aspirasi rakyat Jakarta itu belum tertutup. Saat ditanya peluang parpol yang tergabung dengan KIM berubah haluan dirinya menjawab agar lihat perkembangan nanti.

"Penutupan pendaftaran kan 29 Agustus. Tentunya peluang belum tertutup. Kita lihat saja nanti," ujarnya.

Jubir Anies lainnya, Angga Putra juga menyampaikan pesan optimis dan peluang masih terbuka. Ia meyakini masih ada partai yang sejalan dengan aspirasi pendukungnya.

"Tanggal 29 Agustus adalah deadline akhir karena penutupan pendaftaran. Sampai tanggal itu tiba, semua kemungkinan masih terbuka. Saya yakin masih ada partai yang akan sejalan dengan aspirasi pendukungnya," ucap Angga.

Angga menegaskan gubernur DKI periode 2017-2022 itu akan tetap turun ke bawah bertemu masyarakat sekaligus menjawab segala keresahan. Ia menyebut Anies tetap merajut komunikasi dengan pimpinan partai.

"Langkah selanjutnya, tetap turun ke bawah, ketemu masyarakat. Untuk menjawab keresahan masyarakat dan terus komunikasi pimpinan partai," ungkapnya.

Sebagai informasi, pasangan RK-Suswono atau RAWON diusung 12 parpol untuk maju di Pilgub Jakarta, yakni Partai Gerindra, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, PKS, NasDem, Perindo, PSI, Garuda, PPP, dan Gelora. 

Otomatis tersisa satu parpol yang belum menyatakan sikap yakni PDIP. Tapi, partai dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tidak bisa mengusung pasangan cagub-cawagub sendiri di Pilkada Jakarta 2024 karena kekurangan kursi.

(Fetra Hariandja)