NEW YORK - USS Theodore Roosevelt (CVN-71), kapal induk nuklir kelas Nimitz merupakan salah satu dari sepuluh kapal induk yang dimiliki oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Kapal ini adalah salah satu kekuatan utama dalam armada angkatan laut AS dan memiliki peran yang sangat penting dalam proyeksi kekuatan dan operasi tempur di seluruh dunia.
Dilansir dari Naval Technology, dengan panjang 333 meter dan berat sekitar 100.000 ton, USS Theodore Roosevelt adalah salah satu kapal induk terbesar yang ada, dirancang untuk mengoperasikan pesawat tempur, pesawat peringatan dini serta pesawat pengintai dengan kapasitas hingga 90 pesawat.
USS Theodore Roosevelt dilengkapi dengan dua reaktor nuklir A4W yang memberikan daya untuk propulsi dan sistem kapal, memungkinkan kapal ini mencapai kecepatan lebih dari 30 knot, setara dengan sekitar 55 km/jam. Kapal ini dirancang dengan lebar 76,8 meter dan tinggi 30,5 meter, menjadikannya sebagai platform yang sangat besar dan mampu mendukung berbagai jenis pesawat dan peralatan tempur.
Kapal ini juga memiliki kapasitas kru sekitar 5.000 personel, dengan tambahan hingga 2.500 anggota yang terlibat dalam unit udara dan berbagai fungsi operasional lainnya.
Pembangunan USS Theodore Roosevelt memerlukan investasi yang sangat besar, dengan biaya sekitar USD4,5 miliar (Rp69 triliun). Biaya ini mencakup konstruksi kapal, sistem senjata, dan peralatan canggih yang terpasang. Namun, biaya operasional dan pemeliharaan kapal selama masa dinas tidak termasuk dalam angka ini. Investasi besar ini mencerminkan teknologi tinggi dan kapabilitas tempur yang dimiliki oleh kapal induk ini, menjadikannya sebagai salah satu aset strategis utama Angkatan Laut AS.
USS Theodore Roosevelt memiliki peran strategis yang sangat penting dalam operasi militer AS. Kapal induk ini tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk pesawat tempur tetapi juga sebagai pusat komando dan kontrol yang mobile, memberikan dukungan logistik, perlindungan udara, dan kekuatan serang yang signifikan. Kemampuannya untuk beroperasi di berbagai daerah konflik dan mendukung operasi militer menjadikannya sebagai alat penting dalam strategi proyeksi kekuatan global AS.
Dikutip melalui CNN, USS Theodore Roosevelt dikirim ke wilayah Timur Tengah, termasuk ke perairan dekat Israel, sebagai bagian dari strategi AS untuk mengantisipasi dan merespons potensi konflik di kawasan tersebut. Pengiriman kapal induk ini bertujuan untuk memberikan dukungan tempur dan menunjukkan komitmen AS terhadap sekutunya di kawasan yang tengah menghadapi ketegangan, terutama terkait dengan potensi ancaman dari Iran.