NEW YORK - Menteri Pertahanan AS Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah memerintahkan kehadiran dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah. Hal ini diungkapkan Pentagon saat memperkuat kehadiran militer AS di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Pengumuman tersebut, yang dibuat dalam ringkasan panggilan telepon antara Austin dan mitranya dari Israel, merupakan sebuah perubahan. Dikutip Al Jazeera, Pentagon awalnya mengerahkan kelompok penyerang kapal induk Abraham Lincoln ke wilayah tersebut dengan rencana untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk Theodore Roosevelt. Namun ternyata kapal induk Abraham Lincoln diminta untuk tetap bertahan di sana.
Tidak diketahui apa alasan AS mempertahankan kapal induk itu di Timur Tengah. Namun beberapa sumber mengatakan hal ini terkait dengan kondisi Timur Tengah yang semakin memanas imbas perang Gaza dan yang terbaru serangan Hizbullah ke Israel.
Seperti diketahui, Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak terhadap Israel pada Minggu, (25/8/2024) sebagai balasan atas pembunuhan seorang komandan senior di Beirut bulan lalu.
Miiter Israel mengatakan telah menyerang sejumlah sasaran di Lebanon, sebelum serangan tersebut karena ada penilaian bahwa Hizbullah sedang bersiap untuk memulai serangan itu.
Hizbullah mengatakan telah meluncurkan lebih dari 320 roket Katyusha ke Israel dan menyerang 11 sasaran militer. Dikatakannya serangan itu telah menyelesaikan tahap pertama tanggapannya terhadap pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior, di Beirut tetapi tanggapan penuh akan memakan waktu beberapa waktu.