Kendati berangkat dari misi yang sama dengan KAA tahun 1955, namun IAPF disebut berbeda. Sebab, kata Puan, saat ini Parlemen ikut berkontribusi dengan menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Asia Afrika.
"Indonesia siap untuk mendukung Agenda Afrika 2063, sesuai dengan kemajuan Indonesia, yang diproyeksi menjadi negara ekonomi ke-4 terbesar di dunia tahun 2050," sebut cucu Bung Karno itu.
"Parlemen dapat berperan mengatasi berbagai isu global dan regional, termasuk isu kesehatan seperti penyebaran mpox," tambah Puan.
Sebelumnya saat menutup IAPF, Puan mengungkap bahwa di ruang forum konferensi banyak terdengar seruan untuk menghentikan genosida di Gaza, memastikan gencatan senjata, hingga akhirnya menuju kemerdekaan penuh Palestina.
Puan juga meminta kepada seluruh delegasi untuk membawa hasil diskusi ke ruang sidang parlemen di negara masing-masing agar hasil pembahasan di Bali ini ditindaklanjuti.
“Dari hati rakyat Indonesia, saya menyampaikan salam persahabatan kepada rakyat di benua Afrika,” ucapnya.
Menutup pidatonya, Puan lalu mengutip pernyataan Bung Karno pada pembukaan KAA tahun 1955. “Let us remember, Sisters and Brothers, we, Asians and Africans, must be united!” kata Puan.
(Fakhrizal Fakhri )