Portal berita Filipina Inquirer.net minggu lalu menerbitkan apa yang disebutnya sebagai nota diplomatik yang bocor di mana China menuntut Malaysia menghentikan semua aktivitas minyak dan gas di lepas pantai negara bagian Sarawak di pulau Kalimantan.
Beijing mengatakan dalam nota itu bahwa Malaysia telah melanggar batas wilayah China.
Kementerian luar negeri Malaysia telah menyerukan penyelidikan atas kebocoran tersebut tetapi tidak membantah isinya.
"Kami harus melanjutkan (eksplorasi) karena ini adalah masalah kelangsungan hidup ekonomi negara kami," ungkapnya.
Malaysia terbuka untuk membahas masalah tersebut dengan China tetapi itu tidak berarti bahwa kami harus berhenti.
"Jika mereka terus melanjutkan pertikaian, maka kami harus mendengarkan dan mereka harus mendengarkan. Namun, hal itu tidak boleh merusak hubungan bilateral yang baik antara kedua negara ini," imbuh Anwar.
Filipina dan Tiongkok baru-baru ini telah berulang kali berkonfrontasi di laut, yang dianggap oleh para analis sebagai titik api regional karena dapat menyeret sekutu perjanjian pertahanan bersama Manila, Amerika Serikat (AS), ke dalam konflik.
(Susi Susanti)