Namun, hobi begadang untuk menonton pertandingan tersebut berimbas negatif pada dirinya. Gus Dur bahkan sempat mendapat perawatan di RSCM karena kondisi kesehatannya menurun. Diagnosa dari dokter menyebutkan bahwa Gus Dur menderita paru-paru basah.
Gus Dur sendiri membenarkan kondisinya itu. Menurut tokoh politik NU ini, penyakitnya itu bisa mengancam kesehatan jantungnya.
"Paru-paru basah ini dikhawatirkan mengganggu jantung saya," ujar Gus Dur kala itu di kantor Wahid Institute, Jalan Taman Hamzah, Jakarta Pusat.
"Gara-garanya saya sering nonton Piala Dunia," lanjutnya.
Namun, Gus Dur pesimis ketika ditanya tentang Timnas Indonesia. "Gus, kira-kira kapan ya Indonesia bisa masuk Piala Dunia?,” tanya seseorang.
“Masih lama," ucap Gus Dur sambil memalingkan muka.
"Sampai kapan, Gus?,” cecar penanya itu.
"Wah, masih lama," ujar Gus Dur.
"Berapa tahun lagi Gus, 20 tahun lagi?,” tanya orang itu lagi.
"Ya lama sekali, pokoknya masih lama," terang Gus Dur.
"Kok bisa, Gus?,” tanya orang itu lagi.
"Ya gimana lagi, lah PSSI-nya kayak gitu. Gimana persepakbolaan kita mau maju. Gitu aja kok repot," jawab Gus Dur.
(Fakhrizal Fakhri )