Bahkan penguasa Sriwijaya di prasasti itu menuliskan "(jika) kamu bersengkongkol menentangku di daerah - daerah perbatasan (samaryyada patha) imperium (vanua) ku, (maka) kamu tidak berbakti dan akan dibinasakan oleh kutukan ini". Asumsi bahwa vanua mengacu pada 'desaku' atau jenis permukiman apa pun yang teratur dan lebih besar bernama Sriwijaya, dan bukan merujuk pada 'imperiumku', tampak diperkuat oleh dua prasasti Melayu lainnya dari Sriwijaya awal.
Walaupun dalam kasus - kasus ini pun, vanua diterjemahkan oleh penyunting masing-masing prasasti sebagai negeri Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit, dekat Bukit Seguntang, menyebut prosesi kerajaan yang terkenal (jayasiddhayatra) yang diharapkan mendatangkan kemakmuran (subshiksa) ke vanua Sriwijaya.
(Khafid Mardiyansyah)