Mengenal Sesar Garsela yang Jadi Pemicu Gempa Bandung M 4,9 Hari Ini

Maruf El Rumi, Jurnalis
Rabu 18 September 2024 13:02 WIB
Gempa di Kabupaten Bandung disebabkan aktivitas dari Sesar Garsela yang membentang dari Garut sampai Selatan Bandung. (Foto: Ilustrasi)
Share :

Menurut Ketua Unit Cegah Siaga (UCS) Kecamatan Kertasari, Deden Saputra, gempa terasa sangat kuat. Saat gempa terjadi, Deden dan beberapa warga tengah berada di kantor Kecamatan. Beberapa bangunan di Kecamatan Kertasari mengalami kerusakan, termasuk kantor Kecamatan dan kantor KUA, dengan kerusakan pada pagar dan benteng yang diperkirakan mencapai 80 persen.

"Patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. 

Jumlah Sesar Aktif di Indonesia 

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa menyatakan menyebut jumlah sesar aktif di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Dari hasil pemetaan sesar aktif yang pernah dilakukan, terdapat enam sesar aktif di Pulau Jawa pada 2010. Pada 2017, angka ini bertambah menjadi 31 sesar aktif, dan pada 2024 melonjak menjadi sekitar 75 sesar aktif.“Dari angka tersebut, yang sudah diketahui parameternya dengan baik tidak sampai 30 persen,” kata Nuraini pada webinar Talk to Scientists, Rabu (3/4) seperti dikutip dari situs resmi BRIN. 

Gempa merupakan peristiwa yang tidak bisa diprediksi dan tidak setiap tahun rutin terjadi. Tetapi, setiap kali terjadi selalu menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak.Mengingat hal ini, maka patahan aktif pada tahun 2017 sudah dipetakan sebanyak 295. Tahun 2024 dilakukan pemutahiran sumber gempa yang dipahami serta diberi nama sekitar 400 sumber gempa.

“Kalau kita overlay-kan dengan jumlah penduduk di Indonesia, maka sekitar 200 juta penduduk Indonesia bisa mengalami goncangan gempa dengan intensitas magnitudo 6 ke atas atau sekitar 77 persen. Ada sekitar empat juta jiwa yang tinggal di atas patahan atau sesar,” jelas Nuraini.

Patahan aktif adalah patahan yang bergerak dalam kurun waktu sekitar 10 ribu tahun terakhir. Artinya, pernah terjadi satu kali gempa bumi selama rentang waktu tersebut. “Patahan aktif merupakan patahan yang pernah terjadi gempa setidaknya satu kali dalam 10 ribu tahun. Gempa itu sendiri adalah gerakan tiba-tiba yang terjadi di dalam kerak atau lempeng bumi, atau pada mantel bagian atas,” tutur Nuraini.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya