JAKARTA – Polisi menyebut 22 orang remaja kabur ditangkap karena hendak melakukan aksi tawuran tidak saling kenal. Mereka diduga terlibat dalam aksi tawuran yang terselubung dalam bentuk undangan 'pesta'.
"Dari keterangan 22 orang yang sudah kami periksa, mereka tidak saling mengenal. Mereka hanya mendapat undangan untuk berkumpul, yang ternyata adalah ajakan untuk tawuran," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, Jumat (27/9/2024).
Polisi menegaskan bahwa tidak ada pesta ulang tahun yang direncanakan oleh para remaja tersebut. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, ajakan tawuran disamarkan sebagai pesta oleh para pelaku.
"Saksi-saksi mengungkapkan bahwa tidak ada pesta ulang tahun. Mereka langsung berkumpul di daerah Cikunir, kemudian menuju lokasi di sekitar kali tempat insiden terjadi," tambah Audy.
Lokasi di sekitar Kali Bekasi, tempat para remaja meloncat, memang memiliki cekungan yang cukup dalam, seperti yang dijelaskan oleh salah satu warga yang merupakan bagian dari komunitas pemantau aliran air.
"Ada cekungan di pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cilengsi, itu sudah kami dapatkan dari keterangan warga setempat," jelas Audy.
Polisi masih mempertimbangkan untuk melakukan rekonstruksi ulang setelah pemeriksaan lebih lanjut terhadap penemuan tujuh jenazah selesai.
Sebelum menemukan tujuh mayat remaja tersebut, polisi telah mengamankan 22 remaja dan 30 unit motor di lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tiga di antara mereka ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam.
Tujuh remaja tersebut diduga tewas setelah panik dan memutuskan meloncat ke kali saat kedatangan patroli tim Perintis Polres Metro Bekasi Kota, yang membubarkan aksi tawuran.
(Fakhrizal Fakhri )