Meriahnya Indonesia Day di Sekolah Tentara Australia, Tampilkan Diskusi Hingga Tari Jawa dan Betawi

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 28 Oktober 2024 15:28 WIB
Penampilan Tari Gambiranom pada Indonesia Day di ADFA, 23 OKtober 2024. (Foto: Atdikbud KBRI Canberra)
Share :

CANBERRA - Australian Defence Force Academy (ADFA) bekerja sama dengan Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra menyelenggarakan acara Indonesia Day atau Hari Indonesia pada Rabu (23/10/2024). Acara ini diisi dengan diskusi mengenai Indonesia, cerita pengalaman siswa yang telah berkunjung ke Indonesia, dan tidak lupa juga sajian budaya berupa tarian Indonesia, nasi tumpeng, serta jajanan pasar Indonesia.

Diskusi tentang Indonesia diisi oleh professor Greg Fealy dari Australian National University. Greg Fealy merupakan dosen dan peneliti yang banyak melakukan kajian tentang Indonesia. Dalam paparannya, Greg menyampaikan perkembangan sosial politik di Indonesia, khususnya berkaitan dengan demokrasi di Indonesia. Greg mengaku minatnya terhadap Indonesia sudah tumbuh sejak ia kuliah sarja di Monash University, dan hal tersebut terus berkembang sampai sekarang.

Setelah paparan dari Greg, dua orang mahasiswa yang telah berkunjung ke Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di Indonesia. Kedua siswa menyampaikan kekaguman mereka mengenai keberagaman yang ada di Indonesia. Mereka menceritakan mengenai candi Borobudur yang merupakan peninggalan agama Budha dan candi Prambanan yang merupakan peninggalan agama Hindu. Mereka juga terkesima dengan keramahan masyarakat Yogyakarta. Disamping itu, harga-harga yang sangat murah di Yogya membuat mereka senang berada di Yogya.

Dalam sesi sajian budaya, KBRI mengirimkan dua orang penari yang membawakan tarian Jawa dan Betawi. Estella Aldina membawakan tari Lenggang Nyai yang berasal dari Betawi. Tari Lenggang Nyai terinspirasi dari kisah Nyai Dasimah, seorang wanita Betawi yang menikah dengan pria Belanda, namun ia merasa terkekang dan akhirnya memberontak untuk memperjuangkan hak-haknya. Nama tari ini berasal dari kata “Lenggang” yang berarti gerak gemulai, dan “Nyai” yang mewakili Nyai Dasimah. Tari ini menggunakan musik khas Betawi, Gambang Kromong, sebagai musik tarinya. Tari Lenggang Nyai juga memiliki nilai moral yaitu menyampaikan pesan kepada wanita untuk bijak dalam memilih jalan hidup.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya