Setelah AS dan Inggris, Prancis Izinkan Ukraina Gunakan Rudalnya untuk Serang Rusia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 24 November 2024 18:41 WIB
Rudal Scalp-EG Prancis.
Share :

Presiden Prancis Emmanual Macron mengatakan pada Mei bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan penggunaan rudal SCALP-EG pada target jauh di dalam Rusia. Awal minggu ini, Barrot mengatakan kepada wartawan bahwa Macron tetap terbuka terhadap gagasan tersebut. Komentarnya kepada BBC menandai pertama kalinya seorang pejabat Prancis mengonfirmasi bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal tersebut untuk serangan jarak jauh ke Rusia.

Barrot tidak mengonfirmasi apakah serangan semacam itu telah terjadi.

Rusia menanggapi serangan ATACMS dan Storm Shadow minggu lalu dengan menyerang fasilitas industri militer di kota Dnepropetrovsk, Ukraina, dengan rudal balistik baru. Rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang disebut Oreshnik itu menjatuhkan banyak hulu ledak ke fasilitas itu dengan kecepatan kilat, dan akan diproduksi massal serta dimasukkan ke dalam gudang senjata Rusia dalam beberapa bulan mendatang, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin menuduh AS dan NATO sengaja meningkatkan konflik, dan menyatakan bahwa Rusia akan mencapai semua tujuan militernya terlepas dari sistem persenjataan mana yang digunakan Kiev. Serangan lebih lanjut dengan senjata Barat akan mengakibatkan serangan balasan terhadap target yang dipilih Moskow, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis, (21/11/2024) dan menyimpulkan: "jangan salah: akan selalu ada tanggapan."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya